Friday, November 4, 2011

Melampaui batas!



Astaghfirullah...astaghfirullah...astaghfirullah...


Beristighfar panjang mendengar dan membaca isu ini...berfikir dan merasai betapa banyak 'kerja' yg kena lakukan...bukan duduk goyang kaki, rehat2 dan berangan2...


Program yg ingin mereka lakukan itu adalah bertentangan dengan prinsip2 akhlak dalam Islam dan fitrah kemanusian sejagat. Cuba fikirkan, ia hanya membawa kemudaratan kepada manusia, masyarakat dan negara.


Allah swt telah berfirman dalam Surah Al A'raaf, 80-81, yg bermaksud:
"Dan (Kami mengutus) Nabi Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). sungguh, kamu telah melempiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas."


Jika direnung dalam-dalam dgn penuh percaya kpd ayat2 Allah di dalam surah ini, sarat dengan peringatan tentang kaum dan umat terdahulu. 


Apakah yang terjadi kepada mereka?


Bukan 1 kaum, tapi beberapa kaum yg Allah lenyapkan dari muka bumi ini akibat perbuatan mereka yg melampaui batas.


Tidakkah kita mengambil pengajaran dari Al quran?


Manusia sekarang semakin berani...bertindak sesuka hati...berbuat apa saja...seakan tidak bertuhan...


Ingatlah Dialah hakim yang terbaik...





Melihat mereka...aku...


half of them...

Jarang sekali saya meluahkan rasa saya di sini. Saya banyak menulis secara direct kot, kurang puitis dan ayat pun x berapa sedap dan x catchy. Mungkin malu menyelubungi bila nak bercakap penuh perasaan, tu mungkin masalah sikit bagi saya, mungkin kurang romantic..hee... Tapi x pa, sebab meluahkan perasaan, bukanlah tujuan utama saya menulis blog...

Tapi mungkin kali ini ada sedikit luahan hati.

Melihat mereka...aku bahagia...setiap kali jumpa, hati berbunga...mungkin mereka tidak tahu...x mengapa...biar Allah saja yg tahu...

Melihat mereka...aku tersenyum lebar...keletihan terus berlayar...Terima kasih Allah...kerana kemanisan itu...

Melihat mereka...aku kasihan...kerana aku bukanlah yg terbaik buat mereka...namun aku cuba yg terbaik...itu juga Allah tahu...moga Allah sentiasa bantu dan beri kekuatan...

Melihat mereka...aku risau...bukan bersangka buruk...mungkinkah mereka mencari kesempurnaan padaku...aku tidak ada apa2, melainkan milik Allah segalanya...bersangka baiklah, mereka itu berhati baik...itu kurniaan Allah...

Melihat mereka...aku bersalah...mungkin banyak saja alasan yg boleh dicipta...terkadang aku tidak terdaya...tapi masih terus berusaha...

Melihat mereka...terasa berat...satu amanah tergalas ditengkuk...amanah besar dari Allah...lebih besar dari bukit...maka tunaikanlah seperti yg Allah kehendaki...

Melihat mereka...aku berfikir dalam...mencari jalan apa yg harus diperbuat...agar mereka faham islam ini, agar mereka jelas jalan ini...semuanya kerana Mu, ya Allah...

Melihat mereka...aku belajar utk sensitive...sensitif dan peka dengan apa yg terjadi...
Melihat mereka...aku belajar menganalisa...menganalisis segala permasalahan...mencari pengubat dan solusi untuk setiap perkara...

Melihat mereka...aku mencari...mencari-cari siapa diri ku...banyak sungguh kurangnya berbanding lebihnya...seakan tidak nampak...namun memberi hamasah utk memperbaiki...

Melihat mereka...aku mendekati...mendekati Allah yg sentiasa menanti taubat seorang hamba...perbaiki hubungan dgn Allah, perbaiki diri samada dalam terang atau tersembunyi...

Melihat mereka...aku tenang...kerana Allah masih memilih dan memimpin utk terus di sini...doa terus dilanjutkan, moga Allah memilih, terus memilih dan mengikat kaki ku di sini...syukur kpd Allah, kutitipkan kerana menemukan aku dgn mereka dan nilai kesabaran yg Allah ingin berikan kpdku... 

Don’t know how to describe this feeling...it’s such a great feeling in me rite now...not to be appreciated by human...but it is just a tarbiyyah from Allah 'azza wa jalla...subhanallah...alhamdulillah...allahuakbar...

Thursday, October 27, 2011

10 point utk kamu yg 'bekerja'


Jadilah cahaya yang dapat menerangi...

Assalamualaikum semua...

Marilah kita sesama menumbuh suburkan kesyukuran yg tidak terhingga kpd Allah azza wa jalla krn nikmatNya yg terlalu banyak buat kita sebagai hambaNya.

Suka saya utk share lg tentang 10 point utk kamu yg bekerja di medan. Perkara2 ini penting bila kita kata kita menyerahkan diri kita seluruhnya dalam jalan ini.

Pertama, hendaklah kamu ketahui kamu ada diperbatasan yg lebih hebat, ditengkuk kamu ada tanggungjawab yg besar. Ia lebih besar dari bukit. Tunaikanlah ia sepertimana ia dikehendaki oleh Allah dan kemu percaya pada Allah.

Kedua, perbaikilah hubungan kamu dengan Allah. Baiki diri sama ada terang atau tersembunyi. Hendaklah kamu berda dalam keadaan Allah suka kepada kamu. Jadikanlah perkara ini penting dalam usaha-usaha kamu.

Ketiga, latihlah diri, sahabat cinta pada masjid, berulang alik dan iktikaf dlm masjid kerana dalan itu terdapat rahmatNya.

Keempat, inginkan usrah proaktif, produktiviti utk dakwah dan masyarakat. Jadilah usrah kita menara yang dapat menerangi semua orang. Kita mahu syiar usrah kita tiada siapa yg dapat mendahului dalam ibadat kita.

Kelima, urusan itu dilakukan dgn kasih sayang, saling membantu dan simpati. Dan tanamkan utk memberi pandangan, jangan halang pandangan orang lain, terima nasihat orang dengan hati yg lapang.

Keenam, hiasi diri dengan qudwah yg soleh, astikan bahawa anda sentiasa berada dihadapan dalam gerak kerja. Hati2 dalam mengarah. takut kamu tidak melakukannya. Buat dulu, baru arahkan.

Ketujuh, kecemerlangan tarbiyyah, terletak kepada kemampuan kita menyelesaikan masalah, dapat merangkul ahli2 dalam dakapan dan yg paling utama ialah berlah rawatan dengan rawatan yg baik.

Kelapan, contohilah orang2 soleh yg berada dalam jalan ini.

Kesembilan, orang yg dalam medan dakwah ini ialah orang yang menarik gerabak2. jika kepala gerabak perlahan maka ia akan menjadi perlahan, jika ia laju maka lajulah.

Kesepuluh, sabar dan jadikanlah Al quran peneman hidup. Ingat sekali lagi "dileher kamu ada tanggungjawab yg besar".

10 perkara ini, jika dilihat begitu berat...sangat berat...namun, YAKINLAH kpd Allah...Yakinlah dgn masa depan dakwah ini. Jadilah kamu kaum yg beramal dan bekerja. Tarbiyyah dan takwin menampakkan jalan kita.

Allahu akbar!


Tugas-tugas dan tanggungjawab dakwah

Assalamualaikum...

InsyaAllah, kali ni saya nak share kata2 dari seseorang. iaitu, Sheikh Hamed Elwa.

Lebih kurang begini kata2nya,

" Sesungguhnya ummat yg nak bangkit adalah ummat yg bukan duduk bersahaja dan goyang kaki, rehat-rehat, angan-angan sahaja. Seharusnya mereka bersedia demi utk memperjuangkan yg haq dan batil dan jalan yang menggerunkan ini perlu dilalui oleh mereka yg mempunyai iman yang kuat kerna jalan ini perlu dilalui oleh iman yang kuat."

" Banyak kewajipan berganda hak-hak ummat ke atas kamu, dan bertambah tanggungjawab, berfikir lebih panjang dan lebih banyak kerja dan bangun melakukan kerja."

p/s: rasa terketuk dan tertampar... :)


Thursday, October 13, 2011

Menjaga hati...

Assalamualaikum semua...

Kali ni nak menulis tentang sesuatu yg besar dan penting dalam hidup kita walaupun ia nampak @ rasa macam kecil. Apakah ia?

Sehingga Nabi Muhammad s.a.w bersabda,

"Sesungguhnya dalam diri manusia itu ada seketul daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh anggota badannya tetapi seandainya daging itu rosak dan kotor, maka kotor dan rosaklah seluruh anggota badannya. Daging yang dimaksudkan ini adalah hati."

(Riwayat Bukhari dan Muslim daripada Nu'man bin Basyir)

Hati, qolb dalam bahasa Arab lebih sesuai dengan sifatnya iaitu membolak balik. ini menunjukkan yg hati seseorang itu sentiasa bergejolak dan tidak stabil.

Jadi betapa pentingnya kita berdoa kpd Pemegang hati kita dan Pemilik kita, agar tidak membolak balikkan hati kita setelah Dia memberikan petunjuk kepada kita. Dan sentiasalah menjaga seketul daging ini. Saya tidak berniat utk menulis berkenaan kategori hati kita @ status hati.

Saya nak menulis tentang, betapa perlunya kita menjaga hati kita dari berprasangka buruk. Ini adalah salah satu penyakit hati, dan kita as muslim perlu menjaganya.

Astaghfirullah...astaghfirullah...astaghfirullah....

Saya amat risau dgn keadaan ini, saat ia datang tanpa diundang. kita hanya manusia biasa, perlu diakui, tapi bukanlah alasan utk meneruskannya. jadi hati kita perlu dididik supaya bersangka baik.

Faktor-faktor yang dapat mempertahankan atau menambah keharmonian hubungan ukhuwah antara sesama Muslim adalah ketulusan hati dan prasangka baik (husnuzhzhan). Dengan alasan tersebut Allah dan Rasul-Nya melarang kita berburuk sangka (su'udzdzan) dan mengikutinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa" [al-Hujurat, 491: 12].

Kita harus selalu berprasangka baik terhadap saudaramu. Orang yang selalu curiga terhadap semua masalah akan mendapatkan dirinya sangat jauh dari nasihat. Umar bin Khaththab: "Janganlah berprasangka terhadap setiap ucapan yang keluar dari lisan saudaramu kecuali dengan prasangka yang baik, selama kamu masih mendapatkan celah kebaikan dalam ucapannya itu."

Kita sama sekali tidak dituntut untuk mengetahui niat buruk dalam tindak-tanduk seorang sahabat, dan yang harus anda lakukan adalah mencari celah untuk menempatkan perbuatan saudaramu sebagai sesuatu yang baik.

Ketahuilah bahawa prasangka dapat mendorong kepada perbuatan tajassus (mencari-cari kesalahan) yang dilarang dalam agama.

Sahabat yang setia dan kawan yang tulus adalah orang yang dapat menjaga hatinya dari prasangka buruk dan mampu menjaga lisannya dari melontarkan penghinaan kepadamu, walaupun kamu pernah membuatnya marah atau kurang memperhatikannya dalam waktu-waktu tertentu.

Panjang lagi nak tulis sebenarnya, tapi cukup setakat ni dulu...

Sesama kita mengajak dan didik hati kita supaya berprasangka baik. 

Prasangka buruk hanya akan memudaratkan ukhuwwah dan merosakkan hati.

p/s: tulisan ini buat diri dan semua.

Ruj:
1) Al quran
2) virus2 ukhuwwah by Abu 'Ashim Hisyam bin Abdul Qadir Uqdah

Wednesday, September 28, 2011

benar-benar tulus...




Jika komitmen seorang daie benar-benar tulus...,

Jika komitmen seorang daie benar-benar tulus..., maka tidak akan banyak daie yang berguguran di tengah jalan.

Jika komitmen seorang daie benar-benar tulus..., nescaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih, fikiran mereka bersatu, dan fenomena ingin menang sendiri saat berbeda pendapat akan terhindarkan.

Jika komitmen seorang daie benar-benar tulus..., maka dia tidak akan peduli apakah ditempatkan di bahagian belakang ataupun depan, apakah sebagai jundi yang tidak dikenal sama sekali ataukah sebagai qiyadah yang harus mengeluarkan keputusan-keputusan.

Jika komitmen seorang daie benar-benar tulus..., maka tidak akan sisa ruang dihatinya kecuali rasa cinta dan memaafkan kepada saudara-saudara seperjuangannya.

Jika komitmen seorang daie benar-benar tulus..., maka semua akan sangat menghargai waktu. Tidak akan tersisa waktunya kecuali ia mereka sedang beribadah kepada Allah SWT di sudut mihrab atau sedang berdakwah menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Jika komitmen seorang daie benar-benar tulus..., maka setiap orang yang kurang kuat komitmetnya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh dengan komitmennya akan menyesali dirinya kerana ingin berbuat lebih banyak dengan harapan mendapat keredhaan Allah SWT.

*Rujukan: Komitmen Daie Sejati, karya Muhammad Abduh

p/s: dr emel seorang sahabat


Sunday, September 11, 2011

Terima Kasih


terima kasih ya Allah...


Alhamdulillah...Terima kasih ya Allah
atas segala nikmat yang kau kurniakan

terima kasih...

atas keterbatasan akal yang mengajarku menghargai satu ilmu dan kefahaman

atas kesempitan waktu yang mengajarku menghargai satu minit tambahan

atas kemiskinan yang mengajarku menghargai satu ringgit lebihan

atas kelaparan yang mengajarku menghargai sebiji kurma dan seteguk air

atas kelemahan badan yang mengajarku menghargai satu kekuatan

atas keseorangan yang mengajarku menghargai satu detik bersama seorang teman

atas kemuraman yang mengajarku menghargai sepotong senyuman yang berjaya diukirkan

atas tangisan yang mengajarku menghargai satu suasana kegembiraan

atas kesilapan yang mengajarku menghargai satu kebenaran yang ku lakukan

atas kefuturan yang mengajarku menghargai satu lintasan himmah yang ku rasakan

atas kelalaian yang mengajarku menghargai satu saat kekhusyukan

atas dosa yang mengajarku menghargai satu amal soleh dan taubat yang berjaya dilakukan

Terima kasih ya Allah...atas segalanya -

sungguh, duduk di bawah dan atas hanyalah ujian dalam perjalanan...
semuanya hanya berlaku atas ketentuanMu yang Maha Teliti dan Maha Mengetahui segalanya

pengakhiran yang baik jualah yang kami harapkan.

p/s: terima kasih ya Allah atas tarbiyyah yang mengajar kami menghargai erti belajar daripada segala yang berlaku

"ya muqallibal qulub, thabbit qalbi ala deenik."

Jazakumullahu khairan katheera buat semua yang bersama2 dalam perjalananku ini..

Sunday, August 7, 2011

Berat...namun perlu diteruskan...

Assalamualaikum...

Astaghfirullah...

Rasa begitu sesak nafas saat membaca ayat ini [61: 2-3]...sangat takut dibenci Allah...teringat doa Rasulullah s.a.w tika berpergian ke Thaif dan diuji dengan sangat hebat...lebih kurang macam ni, ~jika semua org tak suka pada dia, x mengapa...tapi Rasulullah sangat takut, Allah yg murka pada dia~

Saya bukan nak cakap tentang org suka or x suka...tp tentang...

Begitu setiap hari kita mengeluarkan kata2 nasihat dan dakwah...begitu juga ia dipulangkan kepada kita...terasa sesak nafas sbb hebat diuji dengan apa yg saya katakan dan Allah benci dgn apa yg kita katakan tapi x buat...

Ya Allah ampunilah hambaMu yg lemah ni...

Bila mentadabbur ayat ini pula...[9:41]

Mungkin saat ini baru saya tahu dan rasa, dan mungkin sedikit sgt yg saya rasa jika dibandingkan dgn org lain...apatah lagi nak dibandingkan dengan para sahabat dan manusia mulia, Rasulullah s.a.w...dan dgn duration masa yg sgt baru memahami islam yg sebenar.

Saya baru merasa dakwah itu berat...selalu ja dgr...jalan dakwah itu jauh, berat, sukar dan macam2 lg...sekadar kata...jika kita tidak terjun ke dalamnya dan merasakannya...

Kenapa ia berat?
kerja petani juga berat...kerja di tapak pembinaan juga berat...
kerja dakwah lagi berat...kerana perlu menghadapi manusia dan mengubah manusia...

Jika kita x rasa berat...mgkn kita belum rasa tanggungjawab tu...which is wajib utk merasa tanggungjawab itu...

Bagaimana pun beratnya...dakwah perlu diteruskan...memetik puisi seorang kakak yg saya kagumi, wlpn belum pernah ketemu...

Samada sukar,
Samada senang
Samada indah
Mahupun berselimut kesulitan dan kesukaran,
Kita perlu teruskan dakwah ini.

Panjang lagi puisinya, saya hanya ingin ambil yg mula dan akhir...menjadi inspirasi buat saya bila membaca...bahawa ramai manusia yg bersama di jalan dakwah ini...dan sama merasa berat...dan melangkah wlpn dalam rasa ringan dan berat...

Tapi mereka tetap dan terus menerus dalam dakwah ini.
Beramal, menyampaikan risalah ini.

Berkat sabar dan sangka baik mereka pada Allah,
Itulah yang menguatkan hati dan perasaan mereka.

Dan dari situlah mereka berjaya.

Apa yang menjadi penguat kita adalah Allah...Allah sentiasa bersama...yakinlah dengan sangat...

Dan yakinlah dengan jalan ini...berdoa padanya agar jangan kita berpaling dari jalan yang benar ini... [12:108]

p/s: sekadar luahan hati...

Saturday, August 6, 2011

How's ur Ramadhan?



Assalamu’alaikum,

In our day to day battle to continuously stay productive during Ramadan, it’s easy to become obsessed with some of the physical productivity issues; how many hours did I sleep today? How many calories did I consume? Did I exercise today?..

Even though checking the above from time to time is important, remember our physical productivity is only a means and not the end goal itself. In our definition as ProductiveMuslims: ‘physical productivity is about optimising your physical ability to enable you to serve Allah (Subhanahu Wa Ta’ala) better and worship Him better.’

What you should be concerned about are the following questions: Did Allah (Subhanahu Wa Ta’ala) accept my fasting today? Did I pray on time with all the Sunnahs? Did I read Quran today? Did I understand every word? Remember ramadan is not about just making it to the iftar table at the end of the day, rather it is about attaining a new level of spirituality with Allah through your act.

Lets make our Ramadhan full of blessing and achieve Taqwa.

Wednesday, July 6, 2011

Jalan-jalan Cari....?


' Medan Amal ' kita...

In the name of Allah the Most Gracious and the Most Merciful

Assalamualaikum...

fuh2...habuk2...lama betul x update...ok baik..xpa...

kali ni saya nak tulis tentang....merujuk tajuk di atas...mungkin x dpt nak faham dan relate pun apa yg saya maksudkan...huu...

sebenarnya nak bercerita tentang, kehidupan kita seharian...sejauh mana kita menggunakan apa yg kita ada utk islam?sejauh mana kita menggunakan posisi kita utk islam??ataukah kita hanya mendiamkan diri??

soalan ini utk saya dan anda...

cuba kita lihat cat steven @ yusuf islam and others yg revert to islam...betapa mereka merasakan kebenaran dan satu perkara yg sangat istimewa buat mereka...hingga mereka nak beritahu pada yg lain...

kita yg mungkin dekat 20 tahun lebih, islam...sepatutnya merasai betapa istimewanya kita menjadi seorang muslim...itu 1 perkara...

perkara yg saya nak kongsi sebenarnya adalah...medan amal kita yg sgt besar yg perlu kita manfaatkan sebaiknya...perlu guna segala peluang, ruang dan posisi yg ada...yg perlu kita fikirkan setiap hari...apa yg boleh kita buat bila kita berada di tempat itu???

bukanlah dgn mencari kesalahan2 org lain dan menuding jari...seharusnya, kita menjadi agen perubahan @ magnet kebaikan @ seangkatan dgnnya...pendek kata, kita yg akan memperbaiki keadaan di situ...

macam mana nak buat???
" Kita kena tahu apa yang Nabi Muhammad s.a.w buat...baru kita tahu apa nak buat..."
sebab, HANYA ada 1 jalan, TIADA jalan yg lain...

Nabi s.a.w x buat dakwah sorang2...Nabi s.a.w ada target utk dicapai...Nabi s.a.w kumpul tenaga manusia...tenaga org2 muda yg hebat2...

cuba kita renung,
Rasulullah s.a.w target dan ada strategi yg luar biasa....subhanallah...
pilih dan hantar Mus'ab bin Umair?
Rasulullah s.a.w p Taif, then target sapa?
subhanallah....hebat...

jadi kita? kena tahu apa yg Rasulullah s.a.w buat, baru kita tahu apa kita nak buat...

x kiralah kita berada di posisi mana...as student, pekerja, boss, doctor, engineer, tukang kayu, pensyarah dan so on...

renungan buat diri...

Wednesday, May 25, 2011

Menjadi sepertinya...sebuah inspirasi...

semoga kita mampu lahirkan ribuan akhwat sepertinya sebagai penerus perjuangan dakwah...

Assalamualaikum….
Hurmm…mari menyapu habuk yg dah banyak di blog saya…sekian lama ditinggalkan…Baik…apa saya nak tulis kali ini…banyak benda nk tulis sebenarnya…




Suatu kisah seorang ukhti yg…Subhanallah…hebat…yg tidak pernah surut semangat dan penghayatannya…ukhti ini telah kembali mengadap Kekasihnya..beliau dijemput Allah pulang dalam perjalanan hendak menghadiri konvokesyen anaknya…


Allahyarhamah Ibunda Yoyoh Yusrah…


Jauh…jauh sekali utk membandingkan diriku dan dirinya…membaca kisah beliau buat saya rasa kerdil sangat…saya terlalu kecil…ya Allah…


Saya masih baru dan baru beberapa tahun di medan dakwah dan belum berumah tangga…dibandingkan dengan ukhti ini..telah melahirkan 13 orang jundullah yg hebat…seorang ibu yg tidak pernah ada pembantu rumah, seorang isteri yg tabah dan optimis dgn kerja dakwah…bukan calang2…anggota dewan parlimen mewakili parti PKS…bagaimana sehebat itu?adakah keluhan selalu melata dibibirnya?mungkin tidak…malah ukhti ini merasakan dirinya terlalu kerdil dibandingkan dgn wanita-wanita Palestin, yg mampu melahirkan dan membesarkan lebih ramai anak2 pewaris perjuangan walaupun keadaan negara mereka yang sedang bergolak...ukhti ini hafal sehingga 20 juzuk Quran, tetapi merasa jauh terkebelakang daripada wanita2 Palesti yg rata2nya menghafal 30 juzuk Al Quran…


Pesanan ukhti kepada akhawat…
Kita sebenarnya sedang berhadapan dengan pewaris perjuangan, bersabarlah…bersabarlah…malah, tanggapan optimis ukhtie ini terhadap perkahwinan dalam dakwah membuatkan diri menepis tanggapan negatif yang menyalahkan perkahwinan pada awal usia...katanya,

"Berbicara mengenai visi pernikahan, visi pernikahan itu adalah visi da'wah. Sehingga apabila visi pernikahan telah menjadi visi da'wah, apapun masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga kita, masalah itu tidaklah terlalu besar bila dibandingkan dengan masalah umat. Maka keluarga itu tidak akan memperumit masalah-masalah kecil.”


“Bagaimana dengan menunda pernikahan?”


“Ternyata apabila menunda pernikahan, maka akan menunda kelahiran dan kebangkitan umat, menunda pernikahan akan menghambat pertumbuhan atau penambahan umat-umat yang berkualitas. Bukankah Rasul senang dengan umat yang banyak dan berkualitas. Dan bukankah kita rindu dengan lahirnya kembali kepemimpinan Islam dan Islam menjadi soko guru seluruh alam ?”

Ukhti ini juga sering mengingatkan para wanita supaya menjaga pemakanan kerana katanya,
"Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib”


Siapa kata kelelahan menguruskan anak-anak kecil menghalang diri daripada bangun beribadah pada malam hari? Jika anak kecil sering menangis kerana takut ditinggalkan ibu yang bangun bertahajjud? Bagi yang belum mendirikan rumah tangga, kelelahan kerja dunia apa yg menghalang kita dr bangun beribadah pada mala hari???Apa kata ukhti ini?


“Insya Allah masih bisa ukhti…Yang namanya bayi, ya tugasnya memang nangis. Malah kita khawatir kalau dia tidak bisa menangis tapi anteng terus. Nah, anti bisa siapkan bayi dulu dengan memmbersihkan dari najis, terus dipasang pampers, lalu menyempatkan diri wudhu sebentar. Saatnya sholat, gelarlah kasur kecil di samping sajadah kita dan taruh bayi di situ. Kalau dia menangis, jangan panik dulu, tetap teruskan sholat. Tapi kalau terlihat tanda-tanda nangisnya tak mau berhenti, gendonglah dia sambil sholat. Insya Allah dalam dekapan si ibu, dia akan tenang kembali. Sekaligus ini memberikan tarbiyah ruhaniyah padanya, sejak kecil sudah merasakan dan menyaksikan ibunya selalu bangun untuk sholat lail di sepertiga malam”. Masya Allah! Luar biasa sekali.


Saya berazam mencontohinya ya Allah..bangun bertahajjud dan bertemuMu, Ya Allah…bersama-sama setiap anak-anakku (cita-cita suatu hari nanti)…kuatkan keazamanku, ya Allah…dan kurniakan aku dgn teman hidup yg terbaik buat diriku, yg dpt melayari bahtera dakwah bersamaku, dapat mengirup bauan taman syurgaMu dan dapat bersama-sama bertemuMu di akhirat kelak…dan kurniakan dirinya pahala jariah ini...kerana dia menjadi sumber inspirasiku...Ameen ya Rabb.


Beberapa hari sebelum dijemput pulang menghadap Ilahi, ukhti ini mengirimkan sms berikut terhadap temannya:
“Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, Khadijah Al-Qubra yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah yang dibela Allah saat akan dicerai karena shawwamah (rajin puasa) dan qawwahmahnya (rajin sholat malam)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadits, sedang aku… ehm, 500 juga belum. Atau dengan Ummu Sulaim yang shabirah (penyabar). Atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad. Atau dengan siapa ya Allah? Tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di Taman Firdaus-Mu”.


Sungguh dia sudah terasa ajalnya hampir tiba...
Mulianya dia ya Allah...ganjari dia dengan segala rahmat antara rahmat atas segala kebajikan yang pernah disumbangkannya...hari ini kita kehilangan seorang Ukhti bernama Yoyoh Yusrah...semoga pada masa akan datang, kita mampu lahirkan ribuan akhwat sepertinya sebagai penerus perjuangan dakwah...akan merindui setiap langkah perjalanannya...

Al-Fatihah (Ibunda Yoyoh kembali ke Rahmatullah pada 21 Mei 2011 yang lalu kerana terlibat dalam satu kemalangan.


p/s: perjuangan yg sama mengenalkan kita...walaupun kita tidak pernah bersua, ya ukhti...


Sumber:
-emel sahabat2
-dakwatuna.com
-http://sinarsinggahsana.blogspot.com/2011/05/jadikan-daku-seperti-dirinya-ya-allah.html

Wednesday, May 4, 2011

Takwin Centric

Takwin Centric - tujuan, manhaj, qiyadah, junud, disusun, menyusun

Assalamualaikum, lama saya tidak menulis...tapi yang ini bukan saya yang tulis. ini adalah penulisan seorang ukhti yang saya kasihi kerana Allah...saya kongsikan penulisan beliau, yang saya baca awal pagi td lewat emel as tazkirah pagi buat saya dan semua...insyaAllah next post saya akan kembali menulis...


Sharing is caring.

Kita adalah golongan yang bekerja. Bukan hanya sekadar mentabligh, tetapi mentaghyir.

Taghyir tidak akan berlaku tanpa kita sendiri mempunyai mindset “takwin centric”.
Kerana taghyir hanya dapat dilakukan oleh manusia-manusia hebat yang mendukung fikrah. Iaitu mereka yang mengikut manhaj yang berkesan dan selaras, serta sentiasa bersiap sedia untuk menyusun dan disusun.




Sehingga setiap dari kita akhirnya menjadi tentera fikrah dan aqidah.
Taghyir tidak mampu dilakukan oleh mereka yang berada di luar gelanggang, sekadar menonton dan bertepuk sorak memberi semangat.


Hadaf UTAMA takrif ialah takwin.
Rasulullah sendiri ditakwin dan mentakwin. Salah satu produk takwin Rasulullah ialah Bilal itu sendiri. Lihat bagaimana Rasulullah mentakwin Bilal dari seorang hamba sehingga menjadi manusia hebat dan mampu memikul jawatan gabenor kerajaan islam pada waktu itu.
Ada antara kita yang hanya bekerja dengan mindset “dakwah centric”. Lalu wujudlah golongan yang kecundang selepas mendirikan rumah tangga kerana menganggap mendidik anak, isteri dan ahli keluarga sahaja sudah dikira memenuhi tuntutan KITA.

Begitu juga dengan ikhwah dan akhawat yang masuk ke alam pekerjaan dan menganggap infaq bulanan sudah memenuhi keperluan KITA. Terus meninggalkan kerja-kerja mentakwin.
Dakwah centric tidak mencukupi kerana ia nya masih kabur. Kita perlukan kita yang takwin centric!


UA tidak akan tercapai jika kita masih sekadar menjadi penghibur kepada masyarakat. Memberi apa yang mereka mahukan dan menghiburkan mereka dengan apa yang mereka ingin dengari. UA hanya akan tercapai melalui proses takwin - pembinaan bertahap.

Kita kekurangan tenaga taujih tarbawi yang mampu mentakwin dengan baik. Kita juga kekurangan ikhwah dan akhawat yang takwin centric!
Kita yang mampu mencetak tenaga-tenaga takwin yang baru.
Kita yang mampu menghasilkan modul-modul takwin.
Kita yang mampu menulis artikel-artikel takwin.
Kita yang mampu menghasilkan video-video takwin.
Kita yang mampu menghasilkan nasyid-nasyid takwin.
Kita yang memikirkan cara mentakwin dengan segala jenis uslub tajmik.
Kita yang memusatkan fikiran dan tenaga untuk amal-amal takwin yang muntij.
Kita yang mampu mentakwin masyarakat dan memasyarakatkan takwin.

Aku menganggap takwin sebagai proses men-seribu-kan diri. Maksudku, setiap produk yang ditakwin itu sama seperti seribu orang. Itulah yang diyakini Khalid Al-Walid ketika tenteranya hanya berjumlah 3000 orang dan beliau hanya meminta 500 orang sahaja askar tambahan dari Umar Al-Khatab untuk berhadapan dengan 100 000 tentera musuh.


Dan seorang mujaddid pula pernah begitu optimis dengan kualiti dan hasil-hasil yang bakal dijana oleh produk takwin dengan berkata…


“Andai Islam seperti sebuah bangunan usang yang hampir roboh, maka akanku berjalan ke seluruh dunia mencari jiwa-jiwa muda.
Aku tidak ingin mengutip dengan ramai bilangan mereka, tapi aku inginkan hati-hati yang ikhlas untuk membantuku dan bersama membina kembali bangunan usang itu menjadi sebuah bangunan yang tersergam indah..”


Pernahkah kita terfikir mengapa Rasulullah sanggup menghabiskan lebih dari separuh usia dakwahnya (13 tahun) di Mekah hanya dengan 313 orang semata-mata untuk proses takwin yang intensif?

by :


Ukhti Azreen
"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." [ 3 : 147 ]

Thursday, April 7, 2011

cabaran?


Melalui hari-hari dengan penuh mencabar...


Mencabar semangat dan segalanya...


Memang tercabar benar semangat ini...


Kadang2 rasa ingin mencabar diri dengan menerima dan melalui cabaran ini...


Tapi kadang2 rasa tidak patut...


Ya Allah...penuh berharap aku berdoa...tunjukkanlah jalannya...


Hari-hari di lalui di sana, seakan tekanan hebat hingga sukar mengukir senyum...(ye ke)


Fikiran seakan mendalam berfikir sehingga ter’blur’ sebentar...


Tak tahu pada siapa boleh diceritakan isi hati...hanya pada MU, ya Rabb...


Mujurlah, diberi waktu bertemu ‘mereka’...Alhamdulillah...


‘Mereka’ yang bisa buat aku senyum...


‘Mereka’ yang bisa buat yang letih jadi kuat...


‘Mereka’ yang bisa buat yang lemah jadi semangat...


Dengan izin Nya...kerana Nya kami bertemu...Subhanallah...


Sungguh manis...manis dari segalanya...


Mohon maaf pada ‘mereka’ jika aku tidak dapat beri yang terbaik...


Aku sedang melalui jalan sukar penuh mencabar...


Sentiasa saja memperbaiki diri...


sentiasa saja cuba mengukir senyum bersama kalian...


Melupakan beratnya bebanan...


Seberat apa pun bebanan itu, berat lagi bebanan dakwahMu...


Justeru, teruslah berdoa padaNya...


Usahlah terlalu gusar, sedih dan jatuh dengan masalah atau cabaran yang kecil...


Kerana belum tahu mungkin akan ada cabaran yang lebih besar...


Manalah kita tahu ianya besar jika tidak ada yang kecil...


p/s: menulis memujuk diri... :)

Tuesday, March 15, 2011

Setiap detik menjadi muslim...

Tsunami, jepun...open our eyes...open our heart...

Assalamualaikum...

Alhamdulillah masih bisa menaip dan terus berfikir...bernafas...dan segalanya...semoga setiap detik anugerah hidup kita, dipulangkan segala kesyukurannya kepada Pencipta kita...Allah 'azza wa jalla...terus berdoa moga sentiasa dikurniakan iman yang amiq...

Tsunami di Jepun, mengejutkan dunia baru-baru ini...marilah sesama berfikir sejenak...adakah kita hanya memandang tsunami itu satu fenomena alam @ mengambil pengajaran @ cuma dapat menyatakan simpati untuk seminit atau sesaat?

seharusnya, segalanya kita pulangkan kepada Allah 'azza wa jalla, yang membolehkan tsunami itu terjadi...lihatlah, segala ciptaan manusia yang hebat itu, dikalahkan dengan sekelip mata sahaja, oleh yang MAHA HEBAT...

utk saya dan kalian,

marilah kita sama2 selami setiap detik hidup kita...kita adalah muslim...jadi setiap detik kita menjadi muslim...

sentiasa menyerah diri kepada Allah sebagai ketaatan kita kepada Nya...sejauh mana ia???

telah terlaksanakah tanggungjawab dan hak-hak Allah dalam hidup kita...

" Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yg dilahirkan utk manusia, (kerana kamu) menyuruh (berbuat) yg makruf dan mencegah yg mungkar, dan beriman kepada Allah. " [Al imran, 3: 102]

Hidup dalam persaudaraan yg lahir dari ketaqwaan...sejauh mana persaudaraan kita sesama muslim??berteraskan apa?yang perlu dicontohi, persaudaraan seperti mereka...Aus dan Khazraj, Ansar dan Muhajirin...

" Dan berpegang teguhlah kamu semua dengan tali (agama) Allah, dan jangan kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dgn kurniaNya kamu menjadi bersaudara, sdgkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat2Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." [Al imran, 3 : 103]

Sungguh indah ayat2 Allah memberi petunjuk, larangan dan motivasi buat kita...

Subhanallah...

rujukan:
- Al-quran Kareem

Wednesday, March 9, 2011

Bertabahlah...

bertabahlah...mohon kekuatan dariNya...


"Apabila Kau Melihat, Segalanya DariNYA, Yang Maha Mencipta,
Yang Menimpakan Ujian, Yang Menjadikan Sakitnya Hati,
Yang Membuatkan Keinginan Terhalang, Serta Menyusahkan Hidupmu...

Masakan ALLAH Sengaja Mentakdirkan Segalanya untuk Sesuatu yang Sia-sia,

Bukan ALLAH tak tahu deritanya hidupmu, RETAKNYA Hatimu..

Itulah yang Dia Mahukan Kerana Dia Tahu Bahawa Hati Beginilah Selalunya
Lebih Lunak dan Mudah untuk Dekat dan Akrab PadaNYA...

YA ALLAH hanya padaMU lah Aku Mengadu.. Hanya padaMU lah Aku Berserah... Semoga
Hidupku Sentiasa Beroleh Rahmah... Dan Campakkanlah Kekuatan Iman di
Hatiku..

Moga Kesudahanku.. HUSNUL KHOTIMAH..

AMIN"

Bukan jalanmu tertutup, cuma jalanmu dipayahkan olehNya..

Tabahlah wahai hati...

Thursday, March 3, 2011

K.I.T.A dan Facebook

Duri pada mawar bisa melindungi dirinya...


Kali ni saya nak tulis tentang facebook dan kita dan perempuan. Saya juga seorang perempuan, as perempuan kadang-kadang saya sedih dan malu dengan perempuan. Sebenarnya macam ni, lepas habis lab work dan before balik rumah, saya sempat tengok2 facebook dan beberapa profile rakan2, adik2, kakak2 yang saya kenali. Apa yang saya dapat lihat? Pelbagai ragam, status, comment, GAMBAR yang mereka ingin kongsikan di laman profile masing2.
Saya jadi malu…astaghfirullah…
Lepas tu saya fikir, perlu ke kongsi semua gambar-gambar tu??? Ya, mungkin orang boleh kata hak asasi seseorang.
“ Suka hati la nak letak gambar banyak2...ni my profile..” (ayat rekaan semata)…hee
Ok, xpa...1st, kita tanya pada diri, kenapa kita ada facebook? Utk mempamerkan semua gambar2 kita? utk dikenali? utk mengenali? ermmm...cuba tanya diri...
2nd, tanya diri, betul ke kita ada hak letak gambar2??? ermmm...gambar apa yang kita letak? Gambar yang terdedah auratnya, yang menconteng wajah dgn warna2, bertudung tapi hanya menutup rambut...dan sebagainya...mata-mata siapa yang melihat kalian? fikirkanlah...
Saudari2 yang saya kasihi kerana Allah,
Apakah ‘hak asasi’ kita as muslim??? Adakah kita cuba memenuhinya atau ikut suka kita nak hidup macam mana. Astaghfirullah…
Di dalam Islam hak berpakaian bukanlah hak milik bebas kita semua. Sebagai hamba Allah, kita perlu memahami hidup ini sentiasa diikat dengan pelbagai jenis hak antara satu sama lain.
Hak terutama dan yang tertinggi ; adalah hak Allah SWT, samada suka atau tidak sesuatu hukum yang 'putus' seperti larangan Zina, Riba, tinggal solat, menutup aurat dan lain-lain adalah tidak boleh ditoleran oleh keadaan dan berubah mengikut peredaran zaman. Ia dinamakan hukum hakam yang bersifat 'muhkamat' atau 'Qatiyyat', tatkala itu, sebarang idea dan logik aqal manusia tidak boleh masuk campur dalam hal urusan hukum sebegini untuk mengubahnya menjadi harus dan halal.
Mudahnya, ia disebutkan di dalam hadis ini :-
فقال يا مُعَاذُ هل تَدْرِي حَقَّ اللَّهِ على عِبَادِهِ وما حَقُّ الْعِبَادِ على اللَّهِ قلت الله وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قال فإن حَقَّ اللَّهِ على الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ ولا يُشْرِكُوا بِهِ شيئا
Ertinya : Wahai Muadz, adakah kamu sedar dan tahu apakah hak Allah yang patut dijaga oleh hambanya, dan apa pula hak hamba yang patut dijaga oleh Allah?
Muadz menjawab : Allah dan rasulNya lebih mengetahui.
Baginda menjawab : "Sesungguhnya hak Allah yang wajib dijaga oleh hambanya adalah agar mereka sentiasa tunduk abdikan diri kepadaNya ( dengan turuti perintah dan jauhi larangannya) dan jangan ia mempersekutukanNya dengan satu apa pun.." ( Riwayat Al-Bukhari, no 2701, 3/1079)
Saya ingin mengaitkannya dengan hak kebebasan berpakaian sebab dalam facebook kita dapat lihat pelbagai fesyen yang menyakitkan mata dan mengganggu hati2 yang melihat.
Adakah Islam memberikan umatnya hak kebebasan berpakaian, mengikut citarasa masing-masing, canggih, tidak kiralah sama ada ia jarang memperlihatkan susuk tubuh dan warna kulit di bawah pakaian, bertudung jarang sehingga kelihatan rambut dan telinga, bertudung hanya utk menutup rambut, berseluar ketat, bert-shirt pendek dan sepertinya. Adakah apa sahaja yang cantik menurut selera, walaupun seksi dibenarkan atas dasar ia hak peribadi? Tidak boleh campuri urusan orang lain?
Saudariku,
Tubuh ini bukan milik kita, hanya pinjaman. Tubuh yang kita miliki ini bukan demikian, ia mesti digayakan menurut kehendak pemiliknya iaitu Allah SWT. Islam memang memberikan kebebasan dalam pakaian tetapi tidak terbuka begitu sahaja, ia terikat dengan hak dan ketetapan yang ditentukan oleh Allah dan RasulNya.
Justeru bagi sesiapa yang punyai iman, hak kebebasannya untuk memilih apa jua jenis pakaiannya adalah tertakluk kepada disiplin pakaian yang ditentukan oleh Allah dan RasulNya.
Berdasarkan hak tersebut, wanita dan lelaki yang masih ada keimanan terhadap Allah dan rasulNya serta hari kematian dan balasannya, mereka tidak boleh melanggar hak Allah ini.
Baik, jom kita tengok buku manual (Al-Quran) kita...mungkin kita terlupa...so kita check balik...baca dan hayatilah dengan hati...
Ok kita speaking sket…mungkin lebih senang utk difahami…hee…
So what do the Quran and Sunna have to say about that? There are two verses that deal with this question. They are Surah an-Nur verse 31 and Surah al-Ahzab verse 59.
Surah an-Nur verse 31 reads:
And say to the faithful women to lower their gazes, and to guard their private parts, and not to display their beauty except what is apparent of it, and to extend their headcoverings (khimars) to cover their bosoms, and not to display their beauty except to their husbands, or their fathers, or their husband's fathers, or their sons, or their husband's sons, or their brothers, or their brothers' sons, or their sisters' sons, or their womenfolk, or what their right hands rule (slaves), or the followers from the men who do not feel sexual desire, or the small children to whom the nakedness of women is not apparent, and not to strike their feet (on the ground) so as to make known what they hide of their adornments. And turn in repentance to God together, O you the faithful, in order that you are successful.
Surah al-Ahzab verse 59 reads:
O Prophet! Say to your wives and your daughters and the women of the faithful to draw their outergarments (jilbabs) close around them; that is better that they will be recognized and not annoyed. And God is ever Forgiving, Gentle.
My dear sisters, we are muslim woman.
We wear hijab for the simple reason that Allah has commanded it in Quran and Sunnah. As muslims, we make the testimony “Muhammad is the messenger of God”. The Prophet, Muhammad (peace be upon him) would not be a messenger if he did not come with a message, and his message in the Quran. Therefore, we are saying “The Quran is the message of God”. Our faith in God motivates us to obey God’s message and that is why we follow that has commanded in the Quran. The Sunnah records what the Prophet Muhammad said, did, and silently allowed. It shows us how he put the Quran into action. It tells us what he commanded, allowed, prohibited, judged, and decided. And it informs us how he explained the Quran.
Ok sisters,
Just think about it…deeply… :)
Ya Allah…forgive us for all the sin and wrong doing.
Purify our soul.
Keep it us in on the right track…ameen…ya Rabb…

p/s: nasihat buat diri dan kalian...tidaklah tinggi mana ilmu n amal ini...tapi sesama ingatkan jika terlupa...terlupa bahawa KITA dan KEHIDUPAN kita ini ada PEMILIK & PENCIPTANYA... :)

Monday, February 28, 2011

Sensitif...

sensitif.....peka....


Sensitif...sensitif yang saya nak cakap ni bukanlah sensitif yg merajuk-rajuk tu...merajuk-rajuk?no time for it...come on...hee...

Sensitif yang saya maksudkan 'jiwa yang sensitif dan peka'...sensitif n peka terhadap apa?terhadap apa yg terjadi disekeliling...kenapa saya kata jiwa yg sensitif n peka? sbb jiwa yg beriman itu peka dan sensitif...

Baik, teruskan...

Kita lihat masyarakat di sekeliling kita...berapa ramai umat islam??ramai kan? tetapi ramai juga yg telah karam di dalam maksiat dan darjat iman mereka menjunam ke taraf yang paling rendah.. jauh sekali dari tahap mulia !

Mari kita telusuri seerah n kisah zaman orang-orang beriman sebelum kita...Selepas kewafatan Rasulullah, mereka bertebaran di segenap pelusuk bumi laksana sinar matahari untuk menawan beberapa negeri di timur dan barat, menghancur-leburkan segala taghut, membawa rahmat ke seluruh dunia dan memimpin manusia kepada syurga.

Pada tahun-tahun akhir sebelum abad pertama islam berlalu,penyelewengan mula menyerap masuk ke dalam generasi baru yang bakal menggantikan generasi pertama Islam yang unik itu. Keazaman di dalam dakwah dan jihad mula kendur sedangkan mereka sepatutnya meneruskan dakwah dan jihad untuk menghapuskan saki baki taghut yang masih ada.

Ketika itu, muncullah seorang pemimpin islam yg unik, berjiwa tinggi n hebat...Umar Abdul Aziz...apakah yang beliau lakukan??

Beliau memandang berat keadaan umat jihad yang telah kurang daya juangnya lalu beliau berkata dengan nada dukacita :
" Sesungguhnya aku sedang merawat satu urusan yang tiada siapa dapat
menolongnya kecuali Allah. Sesungguhnya di atasnya telah mati orang tua, orang yang
kecil telah membesar, orang Ajam25 telah mahir berbahasa Arab dan Arab Badwi telah
berhijrah sehingga mereka memandang sesuatu yang bukan agama sebagai agama.
Mereka tidak melihat kebenaran selain daripada itu.”

Kata-kata beliau itu, meluahkan rasa dukacitanya yg mendalam sedangkan beliau telah memegang tampuk pimpinan umat yang menguasai seluruh bangsa sekitar, tersebarnya kebaikan dan umat berhukum kepada syariat Allah secara umumnya.

Ianya adalah gusaran seorang yang beriman terhadap dosa-dosa kecil, sedikit bid’ah, kezaliman yang ringan dan wujudnya petanda gaya hidup mewah. Itulah jiwa mukmin yang terlalu sensitif dan peka terhadap erti-erti keadilan dan kezaliman, ikutan sunnah dan bid’ah, menyumbang tenaga dan inginkan kerehatan.

Oleh yang demikian, seorang mukmin itu mestilah sentiasa berusaha mencari kemuliaan yang lebih sempurna. Mereka tidak akan memejamkan matanya dan tidak akan mengelukan lidahnya dari sebarang penyelewengan yang berlaku.

Itulah jiwa orang beriman yang sensitif dan peka...

Berdoalah kita dengan sangat kepada Pemilik kita, Pemilik alam ini dan segalanya...agar dikurniakan iman yang amiq seterusnya memiliki jiwa yg sensitif dan peka td...

p/s: nasihat buat diri n kalian... :)
ruj:
1- Al Munthalaq Karangan Muhammad Ahmad al Rasyid
2- Ibnu Abdul Hakim, Sirah Umar bin Abdul Aziz

Sunday, January 30, 2011

Ikhlas...sesuci dan semurni air susu...

ikhlas...sesuci dan semurni air susu...


Assalamualaikum...
Fuh2...banyak betul habuk...masyaAllah, lama betul tak menulis n update blog...ok, sapu2 skt...n kemas2 skt...

Baik, banyak benda nak share kat sini...tak tau mana satu...

InsyaAllah kali ni, saya nak tulis tentang ikhlas...ermmm nampak macam perkataan biasa...oo...memang senang nak sebut oleh lisan...tapi sebenarnya di mana letaknya ikhlas ni?

Ikhlas itu di mana?

ikhlas itu kunci amalan hati..amal soleh tidak sempurna tanpa dilandasi keikhlasan, kerana diterima atau tidak suatu amal itu akan tergantung kepada keikhlasan hamba yang hanya diketahui Allah 'azza wa jalla saja...

Ikhlas diertikan tidak memaksudkan perbuatan agar disaksikan orang lain, namun dimaksudkan agar disaksikan Allah s.w.t. Kita tidak perlu orang lain menyaksikan solat, tangis, atau haji kita yang sudah enam kali, demikian juga jihad kita, bahkan mungkin tudung labuh kita. Cukuplah utk kita firman Allah, " Dan cukuplah Allah sebagai saksi..." [Al-Fath: 28]

Saudaraku, mari kita sesama mentadabbur surah paling mulia dalam Al-quran iaitu Surah Al-ikhlas...pahalanya sebanding sepertiga Al-quran. "Katakanlah Allah itu Esa....". mengapa dikatakan Al-Ikhlas???sebabnya, jika kita mengamalkannya pesan-pesan surah ini, kita akan menjadi orang yg mukhlis (ikhlas).

"Dia yang Esa." maka arahkanlah ibadah dan tujuan kita kepada Allah semata. Jangan kita arahkan tujuan2 itu kecuali kepada Allah Yang Esa.

"Dan Allahlah tempat kita bergantung" Pada siapa kita akan bersandar kalau bukan kepada Allah?

Berhati-hatilah wahai saudaraku,
Mari kita teliti kembali hati kita...teliti kembali niat kita...
Tanyakan pada hati tentang niat kita...hanya Allah dan hati kita ada jawapannya...berkata benarlah duhai hati...usah selindung...adakah niat kita sentiasa mencari redha Allah dengan penuh ikhlas, suci dan murni...seperti suci, murni n pure nya susu dari haiwan ternak...

Renungi firman Allah yang ini, dari surah An Nahl ayat 66,sangat indah perumpamaan utk keikhlasan... "Dan sesungguhnya pada haiwan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya."

Dari susu itu tidak tercampur dengan setitis darah pun. air susu itu bersih, begitu bersih, begitu murni. contoh ini dari seorang penulis yang membuat saya buka mata dan bertanya pada diri...mari kita sesama membandingkan keikhlasan kita dengan air susu murni."

Demikianlah ikhlas dalam beramal, harus bersih tanpa sebarang campuran...

Mari kita tanya dan jawab pertanyaan2 ini.

Apakah di dalam amal kita ada campuran?

Apakah kita suka dilihat manusia saat melakukan solat?

Apakah kita suka manusia berterima kasih dan memuji kerana perbuatan kita yang mulia?

Baik, mari kita berusaha amal dari sebarang dan segala campuran, HANYA utk Allah.

Ikhlas memang sukar dan berat. ya, sangat berat. Sahl bin Sa'd pernah ditanya, "Apakah yang paling sulit bagi jiwa?" Ia menjawab,"Ikhlas." Mangapa sulit? Kerana ketika ikhlas, jiwa tidak memiliki bagian sedikit pun."

Iman Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata,"Tidaklah aku mengubati sesuatu yg lebih berat dari niatku." ertinya sesuatu yang paling berat utk diubati adalah qalbu, kerana ia mudah berubah-ubah.

Berusahalah duhai hati-hati utk ikhlas, HANYA untuk Allah...berbahagialah bagi yang mampu ikhlas kepada Allah, meskipun dalam satu sujud atau dalam satu jam...

Ungkapkanlah, " amal ini tidak utk sesiapapun kecuali Engkau, wahai Tuhanku. Sejernih dan semurni air susu."

Ruj:
1- Al-Quran, Kalam cinta dari Allah 'azza wa jalla.
2- Buku 'Hati Sebening Mata Air' by Amru Khalid.