Thursday, October 13, 2011

Menjaga hati...

Assalamualaikum semua...

Kali ni nak menulis tentang sesuatu yg besar dan penting dalam hidup kita walaupun ia nampak @ rasa macam kecil. Apakah ia?

Sehingga Nabi Muhammad s.a.w bersabda,

"Sesungguhnya dalam diri manusia itu ada seketul daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh anggota badannya tetapi seandainya daging itu rosak dan kotor, maka kotor dan rosaklah seluruh anggota badannya. Daging yang dimaksudkan ini adalah hati."

(Riwayat Bukhari dan Muslim daripada Nu'man bin Basyir)

Hati, qolb dalam bahasa Arab lebih sesuai dengan sifatnya iaitu membolak balik. ini menunjukkan yg hati seseorang itu sentiasa bergejolak dan tidak stabil.

Jadi betapa pentingnya kita berdoa kpd Pemegang hati kita dan Pemilik kita, agar tidak membolak balikkan hati kita setelah Dia memberikan petunjuk kepada kita. Dan sentiasalah menjaga seketul daging ini. Saya tidak berniat utk menulis berkenaan kategori hati kita @ status hati.

Saya nak menulis tentang, betapa perlunya kita menjaga hati kita dari berprasangka buruk. Ini adalah salah satu penyakit hati, dan kita as muslim perlu menjaganya.

Astaghfirullah...astaghfirullah...astaghfirullah....

Saya amat risau dgn keadaan ini, saat ia datang tanpa diundang. kita hanya manusia biasa, perlu diakui, tapi bukanlah alasan utk meneruskannya. jadi hati kita perlu dididik supaya bersangka baik.

Faktor-faktor yang dapat mempertahankan atau menambah keharmonian hubungan ukhuwah antara sesama Muslim adalah ketulusan hati dan prasangka baik (husnuzhzhan). Dengan alasan tersebut Allah dan Rasul-Nya melarang kita berburuk sangka (su'udzdzan) dan mengikutinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa" [al-Hujurat, 491: 12].

Kita harus selalu berprasangka baik terhadap saudaramu. Orang yang selalu curiga terhadap semua masalah akan mendapatkan dirinya sangat jauh dari nasihat. Umar bin Khaththab: "Janganlah berprasangka terhadap setiap ucapan yang keluar dari lisan saudaramu kecuali dengan prasangka yang baik, selama kamu masih mendapatkan celah kebaikan dalam ucapannya itu."

Kita sama sekali tidak dituntut untuk mengetahui niat buruk dalam tindak-tanduk seorang sahabat, dan yang harus anda lakukan adalah mencari celah untuk menempatkan perbuatan saudaramu sebagai sesuatu yang baik.

Ketahuilah bahawa prasangka dapat mendorong kepada perbuatan tajassus (mencari-cari kesalahan) yang dilarang dalam agama.

Sahabat yang setia dan kawan yang tulus adalah orang yang dapat menjaga hatinya dari prasangka buruk dan mampu menjaga lisannya dari melontarkan penghinaan kepadamu, walaupun kamu pernah membuatnya marah atau kurang memperhatikannya dalam waktu-waktu tertentu.

Panjang lagi nak tulis sebenarnya, tapi cukup setakat ni dulu...

Sesama kita mengajak dan didik hati kita supaya berprasangka baik. 

Prasangka buruk hanya akan memudaratkan ukhuwwah dan merosakkan hati.

p/s: tulisan ini buat diri dan semua.

Ruj:
1) Al quran
2) virus2 ukhuwwah by Abu 'Ashim Hisyam bin Abdul Qadir Uqdah

No comments: